Aku menulis ini berdasarkan pengalaman memberi makanan pendamping ASI pada kedua anakku yaa, jadi pastikan setelah kalian membaca ini tidak berpengaruh buruk saat kalian meniru/mencontoh apa yang sudah aku lakukan. Jangan pula menjudge apa yang aku tulis ini salah atau benar sepenuhnya. Karena yang tau baik atau gak baiknya buat anak kalian adalah diri kalian (orang tua, dalam hal ini Ibu dari anak-anak) sendiri. Jadikan artikel yang aku tulis atau dari sumber lain sebagai referensi saja. :)
Tanpa berlama-lama aku langsung aja yaa..
Anak pertamaku Reina, di menu MPASI hari pertama aku ingat sekali aku memberinya pure buah alpukat, lalu hari berikutnya kentang kukus, buah pisang, kukusan sayur wortel, dsb. Sebenarnya Reina sudah mulai makan saat usia 2 bulan, karena Ibukku yang memaksa memberi makan pisang yang diserut pake sendok. Padahal aku tau kalau jaman sekarang , anak bayi baru boleh makan saat usianya genap 6 bulan. Akibatnya Reina mengalami susah BAB, kasihan sekali aku lihat dia kesakitan saat pup. Dan disitu aku mulai berani ambil keputusan untuk merawat anakku sesuai anjuran bidan dan buku panduan merawat bayi baru lahir, ya!! aku membeli buku itu sejak Reina dalam kandungan, karena aku gak mau terlihat tak berilmu, karena aku tipe orang yang haus akan ilmu, menurutku itu sangat penting agar kita tidak termakan omongan "katanya". Gak hanya itu saja, bahkan aku selalu search google apa yang anak ku alami, dari permasalahan gumoh, ruam popok atau hanya sekedar cari produk makanan instan yang cocok untuknya. Gak heran kalau anakku dijuluki anak internet :D Karena ia tumbuh dari Bunda yang suka googling tentang pertumbuhannya hehehe.
Anak keduaku, si Galang hampir mirip sama kakaknya. Bedanya hanya ia gak bisa sekalipun kemasukan makanan instan bubur bayi seperti merk sun, cerelac, milna atau apapun yang berbentuk bubuk karena ia akan langsung muntah. Jadi dari awal MPASI dia hanya bisa makan menu tunggal dari pure buah dan sayur. Gak lama setelah itu dia udah makan nasi tim di umur 7/8 bulanan aku lupa tepatnya umur berapa sih :D
Anak pernah ngalamin GTM (Gerakan Tutup Mulut) gag, Bund? owh,, jangan ditanya :D pastinya pernah, disitu kita sebagai Bunda pasti bingung ya, kasihan kalau anak gak makan, kita khawatir dia lapar dan berat badannya jadi turun. Berat badan anak turun itu jadi masalah besar bagi Bunda, karena ia akan selalu disinggung sama berbagai pihak, entah itu kader posyandu, para tetangga, mertua atau bahkan oleh bunda lainnya.
Lalu bagaimana menyikapi anak yang GTM? kalau aku belajar dari pengalaman mengasuh Reina, yang sekarang aku terapkan ke Galang adalah pertama aku bersikap tenang, berpikiran positif , anak GTM ada banyak faktor diantaranya karena anak masih merasa kenyang, anak tidak mood dengan makanan yang dihidangkan, anak merasa tidak enak makan atau sedang sakit. Tinggal kita pahami aja, kira-kira anak kita GTM karena apa ya? kalau udah tau permasalahannya, kita bakal lebih gampang dapat solusinya.
Bagaimana menyikapi berat badan anak yang turun atau stabil perbulannya?
jujur nih, Reina pernah dibilang anak kurang gizi, sampai sekarang pun, kalau dilihat dari tabel berat badan, tinggi badan dan umur, Reina masuk dikategori tsb. Pernah saat aku kontrol kesehatan Galang saat masa pemulihan habis opname karena ia kejang, aku periksa ke Dokter Spesialis Anak, si Dokter mulai aktif memberi saran karena pas ketemu Reina yang ia perhatikan adalah warna rambutnya yang kepirang-pirangan. Langsung tuh, aku di "ceramahi", katanya Reina ini dari lingkar kepalanya sudah bisa terlihat kalau anak ini pintar, eman loh Bund, ayo tolong anaknya dipenuhi kebutuhan gizinya, ini berat badannya kurang di umurnya Reina yang saat itu memasuki usia 4 tahun. Makan itu gak harus porsi nasinya banyak, yang penting gizinya pas, kalau sampean mau tau gimana porsi yang pas untuk mempercepat berat badan anak biar cepat naik, sampean liat porsi makanan di Yosinoya, disana nasinya sedikit tapi lauk dagingnya lebih banyak, kadar proteinnya ditambah, belikan belut itu bagus, makan ikan, daging. adiknya juga ini, harus ya Bunda, sampean usahakan penuhi gizi anaknya. Lalu disitu aku nanya, apa Galang perlu tambahan sufor dok agar cepat naik BBnya? owh gak perlu, asi sudah cukup yang penting makannya ya dipenuhi gizinya. saat itu usia Galang 1 tahun 3 bulan kalau tidak salah.
Lalu bagaimana aku menyikapi BB anak-anakku yang turun atau bahkan stuck disitu-situ aja?
1. Bunda harus niat untuk berjuang dan berusaha memberikan asupan gizi yang cukup untuk anak-anak. Dengan cara tidak malas menyajikan/memasak makanan, membuat camilan sehat, memberi tambahan vitamin dan yang pasti lebih bersabar saat mendulang anak :D
2. Berdo'a agar anak-anak senantiasa diberi kesehatan, agar tak mudah sakit, hingga BB anak tidak mengalami penurunan.
3. Menutup telinga bagi orang-orang yang bisanya hanya mengkritik BB anak kita, tapi tidak bisa memberi saran yang baik. Dan gak boleh down saat anak mengalami body shaming atau dibanding-bandingkan dengan teman sebayanya.
4. Tetap semangat Bunda!!!
Sampai sini dulu yaa,, aku berbagi pengalaman tentang pemberian MPASI anak-anakku, walau kurang lengkap karena aku gak berbagi menu MPASI juga, karena udah banyak sekali artikel tentang itu, dan dibuku KIA juga udah ada. Hehehe:D
By the way, mungkin para pembaca ada pertanyaan lain yang ingin kujawab dan berbagi untuk kalian semua, silahkan tulis dikolom komentar yaa,,, :)
terima kasih :))
0 komentar:
Posting Komentar