Menulis (lagi)
Dua hari yang lalu aku nonton film yang sangat menarik, yang mampu menggugahku untuk menulis lagi setelah sekian lama fakum karena kesibukan mengurus rumah dan anak-anak, seharusnya sih ada lah waktu santai yang bisa dimanfaatin untuk menulis, karena nonton film drakor aja aku mampu dan bisa aku 'tamatin' hanya dalam 3 hari :D berarti emang akunya yang belum niat nulis kali yaa.. Hahaha :D
Film "Trinity The Nekad Traveller" ini aku dapet dari saudara sepupuku yang baru aja nikah awal bulan Juni lalu, pernikahan di masa pandemi covid 19 yang perayaannya begitu berbeda dari yang sudah ia rencanakan, tapi tidak mengurangi esensi dari acara sakral itu sendiri. Masa-masa pandemi yang mengharuskan kita untuk #dirumahaja demi memutus rantai penyebaran virus itu sendiri, membuat aku yang notabene hanya seorang Ibu Rumah Tangga membutuhkan hiburan dirumah, selain mencoba berbagai resep masakan dan kue, aku juga makin rajin nonton film, termasuk film yang udah lama nangkring di Leppi aku lihat lagi,karena benar-benar gak tau mau ngapain, Reina juga libur sekolah kurang lebih hampir 3 bulan.
Aku mau bahas sedikit tentang film yang dibintangi Maudy Ayunda ini, seorang gadis yang selalu ditodong Ayahnya dengan pertanyaan 'kapan nikah?' tapi ia belum mau menikah, karena ia masih ingin memenuhi keinginannya yang ia tulis di sebuah memo kecil yang ia sebut "Bucket List" antara lain : melihat gunung Krakatau, pergi ke Makasar, makan ayam yang baru lahir sehari (aku lupa nama makannya apa, kalau tidak salah sih Day Oh) di Filipina, bahkan ingin nongkrong bersama idolanya (Tompi) ia masukkan dibucket list tersebut, dan beberapa keinginan lainnya sih, intinya semua tentang rencana perjalanan liburan. Tapi suatu hari ia sadar, kalau bucket list itu membuat dirinya menjadi pribadi yang egois, karena telah mengabaikan keinginan orang tuanya yang ingin segera menimang cucu, dan juga karena telah mengabaikan keinginan sahabatnya untuk pergi wisata ketempat yang mereka mau hanya karena ingin mengabulkan semua keinginan Maudy yang berperan sebagai "Trinity" ini.
Film ini dibuat berdasarkan kehidupan nyata penulis buku, novel dan blog, itu yang membuat aku tertarik dan tergugah sejauh ini untuk rajin menulis lagi :)). Yang awalnya ia seorang pekerja kantoran berani resign dari pekerjaan yang membuatnya bisa memenuhi keinginannya berlibur, dari gaji dan cuti yang ia peroleh karena kerja kerasnya demi fokus menjadi travel blogger dan travel writer sampai saat ini. Satu pertanyaan yang diajukan Bu Bosnya saat itu: kamu bisa jalan-jalan kemana aja, gimana caranya? "Nabung sama irit, Bu" jawabnya. Hahaa aku banget ini, yang pengennya bisa jalan-jalan berlibur keluar negri, atau paling enggak keliling Indonesia dulu aja yaa :D tapi minim modal, wkwkwk karena yang kerja hanya suami >,< . Untuk itu demi mensukseskan keinginan pribadi yang menggebu-gebu, harusnya saat ini aku mulai niat menabung, irit, dan kerja (sampingan yaa.. Karena tidak memungkinkan aku bekerja diluar rumah dengan 2 anak yang tidak bisa ditinggal dan tidak bisa dititipin ke siapa saja :P). Semoga ada jalan untuk keinginan yang selalu aku do'akan dan aku impikan. Aamiin.. :))
Kenapa aku ingin pergi ketempat yang tidak pernah kukunjungi?
Karena aku mau, saat aku tua nanti aku bisa mengenang bahwa aku pernah kesini, ketempat ini, bersama ini, disini kita begini dan begitu wkwkwk, Hehe gak gitu juga, tapi lebih karena aku ingin menikmati karya Tuhan untuk menambah rasa syukurku di bumi ini sebelum nantinya aku tiada, menambah keimanan bahwa Allah itu ada, Allah yang menciptakan apa yang ada dibumi untuk kita jaga, untuk kita nikmati dan kita syukuri. Aku juga ingin ketempat yang biasa dijadikan tempat syuting film yang berbau agamis, entah itu masjid, gereja atau rumah ibadah yang mengandung sejarah, itu loh seperti di film Bumi Terbelah Di Langit Amerika, Assalamualaikum Paris, dll.. Ingin menikmatinya langsung bukan hanya nonton dari film. Oopss!!
Dua hari yang lalu aku nonton film yang sangat menarik, yang mampu menggugahku untuk menulis lagi setelah sekian lama fakum karena kesibukan mengurus rumah dan anak-anak, seharusnya sih ada lah waktu santai yang bisa dimanfaatin untuk menulis, karena nonton film drakor aja aku mampu dan bisa aku 'tamatin' hanya dalam 3 hari :D berarti emang akunya yang belum niat nulis kali yaa.. Hahaha :D
Film "Trinity The Nekad Traveller" ini aku dapet dari saudara sepupuku yang baru aja nikah awal bulan Juni lalu, pernikahan di masa pandemi covid 19 yang perayaannya begitu berbeda dari yang sudah ia rencanakan, tapi tidak mengurangi esensi dari acara sakral itu sendiri. Masa-masa pandemi yang mengharuskan kita untuk #dirumahaja demi memutus rantai penyebaran virus itu sendiri, membuat aku yang notabene hanya seorang Ibu Rumah Tangga membutuhkan hiburan dirumah, selain mencoba berbagai resep masakan dan kue, aku juga makin rajin nonton film, termasuk film yang udah lama nangkring di Leppi aku lihat lagi,karena benar-benar gak tau mau ngapain, Reina juga libur sekolah kurang lebih hampir 3 bulan.
Aku mau bahas sedikit tentang film yang dibintangi Maudy Ayunda ini, seorang gadis yang selalu ditodong Ayahnya dengan pertanyaan 'kapan nikah?' tapi ia belum mau menikah, karena ia masih ingin memenuhi keinginannya yang ia tulis di sebuah memo kecil yang ia sebut "Bucket List" antara lain : melihat gunung Krakatau, pergi ke Makasar, makan ayam yang baru lahir sehari (aku lupa nama makannya apa, kalau tidak salah sih Day Oh) di Filipina, bahkan ingin nongkrong bersama idolanya (Tompi) ia masukkan dibucket list tersebut, dan beberapa keinginan lainnya sih, intinya semua tentang rencana perjalanan liburan. Tapi suatu hari ia sadar, kalau bucket list itu membuat dirinya menjadi pribadi yang egois, karena telah mengabaikan keinginan orang tuanya yang ingin segera menimang cucu, dan juga karena telah mengabaikan keinginan sahabatnya untuk pergi wisata ketempat yang mereka mau hanya karena ingin mengabulkan semua keinginan Maudy yang berperan sebagai "Trinity" ini.
Film ini dibuat berdasarkan kehidupan nyata penulis buku, novel dan blog, itu yang membuat aku tertarik dan tergugah sejauh ini untuk rajin menulis lagi :)). Yang awalnya ia seorang pekerja kantoran berani resign dari pekerjaan yang membuatnya bisa memenuhi keinginannya berlibur, dari gaji dan cuti yang ia peroleh karena kerja kerasnya demi fokus menjadi travel blogger dan travel writer sampai saat ini. Satu pertanyaan yang diajukan Bu Bosnya saat itu: kamu bisa jalan-jalan kemana aja, gimana caranya? "Nabung sama irit, Bu" jawabnya. Hahaa aku banget ini, yang pengennya bisa jalan-jalan berlibur keluar negri, atau paling enggak keliling Indonesia dulu aja yaa :D tapi minim modal, wkwkwk karena yang kerja hanya suami >,< . Untuk itu demi mensukseskan keinginan pribadi yang menggebu-gebu, harusnya saat ini aku mulai niat menabung, irit, dan kerja (sampingan yaa.. Karena tidak memungkinkan aku bekerja diluar rumah dengan 2 anak yang tidak bisa ditinggal dan tidak bisa dititipin ke siapa saja :P). Semoga ada jalan untuk keinginan yang selalu aku do'akan dan aku impikan. Aamiin.. :))
Kenapa aku ingin pergi ketempat yang tidak pernah kukunjungi?
Karena aku mau, saat aku tua nanti aku bisa mengenang bahwa aku pernah kesini, ketempat ini, bersama ini, disini kita begini dan begitu wkwkwk, Hehe gak gitu juga, tapi lebih karena aku ingin menikmati karya Tuhan untuk menambah rasa syukurku di bumi ini sebelum nantinya aku tiada, menambah keimanan bahwa Allah itu ada, Allah yang menciptakan apa yang ada dibumi untuk kita jaga, untuk kita nikmati dan kita syukuri. Aku juga ingin ketempat yang biasa dijadikan tempat syuting film yang berbau agamis, entah itu masjid, gereja atau rumah ibadah yang mengandung sejarah, itu loh seperti di film Bumi Terbelah Di Langit Amerika, Assalamualaikum Paris, dll.. Ingin menikmatinya langsung bukan hanya nonton dari film. Oopss!!