Senin, 14 Desember 2020

Pengalaman MPASI anakku

Posted by with No comments



    
Aku menulis ini berdasarkan pengalaman memberi makanan pendamping ASI pada kedua anakku yaa, jadi pastikan setelah kalian membaca ini tidak berpengaruh buruk saat kalian  meniru/mencontoh apa yang sudah aku lakukan. Jangan pula menjudge apa yang aku tulis ini salah atau benar sepenuhnya. Karena yang tau baik atau gak baiknya buat anak kalian adalah diri kalian (orang tua, dalam hal ini Ibu dari anak-anak) sendiri. Jadikan artikel yang aku tulis atau dari sumber lain sebagai referensi saja. :)

    Tanpa berlama-lama aku langsung aja yaa..

    Anak pertamaku Reina, di menu MPASI hari pertama aku ingat sekali aku memberinya pure buah alpukat, lalu hari berikutnya kentang kukus, buah pisang, kukusan sayur wortel, dsb. Sebenarnya Reina sudah mulai makan saat usia 2 bulan, karena Ibukku yang memaksa memberi makan pisang yang diserut pake sendok. Padahal aku tau kalau jaman sekarang , anak bayi baru boleh makan saat usianya genap 6 bulan. Akibatnya Reina mengalami susah BAB, kasihan sekali aku lihat dia kesakitan saat pup. Dan disitu aku mulai berani ambil keputusan untuk merawat anakku sesuai anjuran bidan dan buku    panduan merawat bayi baru lahir, ya!! aku membeli buku itu sejak Reina dalam kandungan, karena aku gak mau terlihat tak berilmu, karena aku tipe orang yang haus akan ilmu, menurutku itu sangat penting agar kita tidak termakan omongan "katanya". Gak hanya itu saja, bahkan aku selalu search google apa yang anak ku alami, dari permasalahan gumoh, ruam popok atau hanya sekedar cari produk makanan instan yang cocok untuknya. Gak heran kalau anakku dijuluki anak internet :D Karena ia tumbuh dari Bunda yang suka googling tentang pertumbuhannya hehehe.

    Anak keduaku, si Galang hampir mirip sama kakaknya. Bedanya hanya ia gak bisa sekalipun kemasukan makanan instan bubur bayi seperti merk sun, cerelac, milna atau apapun yang berbentuk bubuk karena ia akan langsung muntah. Jadi dari awal MPASI dia hanya bisa makan menu tunggal dari pure buah dan sayur. Gak lama setelah itu dia udah makan nasi tim di umur 7/8 bulanan aku lupa tepatnya umur berapa sih :D

    Anak pernah ngalamin GTM (Gerakan Tutup Mulut) gag, Bund? owh,, jangan ditanya :D pastinya pernah, disitu kita sebagai Bunda pasti bingung ya, kasihan kalau anak gak makan, kita khawatir dia lapar dan berat badannya jadi turun. Berat badan anak turun itu jadi masalah besar bagi Bunda, karena ia akan selalu disinggung sama berbagai pihak, entah itu kader posyandu, para tetangga, mertua atau bahkan oleh bunda lainnya. 

    Lalu bagaimana menyikapi anak yang GTM? kalau aku belajar dari pengalaman mengasuh Reina, yang sekarang aku terapkan ke Galang adalah pertama aku bersikap tenang, berpikiran positif , anak GTM ada banyak faktor diantaranya karena anak masih merasa kenyang, anak tidak mood dengan makanan yang dihidangkan, anak merasa tidak enak makan atau sedang sakit. Tinggal kita pahami aja, kira-kira anak kita GTM karena apa ya? kalau udah tau permasalahannya, kita bakal lebih gampang dapat solusinya. 

     Bagaimana menyikapi berat badan anak yang turun atau stabil perbulannya? 

jujur nih, Reina pernah dibilang anak kurang gizi, sampai sekarang pun, kalau dilihat dari tabel berat badan, tinggi badan dan umur, Reina masuk dikategori tsb. Pernah saat aku kontrol kesehatan Galang saat masa pemulihan habis opname karena ia kejang, aku periksa ke Dokter Spesialis Anak, si Dokter mulai aktif memberi saran karena pas ketemu Reina yang ia perhatikan adalah warna rambutnya yang kepirang-pirangan. Langsung tuh, aku di "ceramahi", katanya Reina ini dari lingkar kepalanya sudah bisa terlihat kalau anak ini pintar, eman loh Bund, ayo tolong anaknya dipenuhi kebutuhan gizinya, ini berat badannya kurang di umurnya Reina yang saat itu memasuki usia 4 tahun. Makan itu gak harus porsi nasinya banyak, yang penting gizinya pas, kalau sampean mau tau gimana porsi yang pas untuk mempercepat berat badan anak biar cepat naik, sampean liat porsi makanan di Yosinoya, disana nasinya sedikit tapi lauk dagingnya lebih banyak, kadar proteinnya ditambah, belikan belut itu bagus, makan ikan, daging. adiknya juga ini, harus ya Bunda, sampean usahakan penuhi gizi anaknya. Lalu disitu aku nanya, apa Galang perlu tambahan sufor dok agar cepat naik BBnya? owh gak perlu, asi sudah cukup yang penting makannya ya dipenuhi gizinya. saat itu usia Galang 1 tahun 3 bulan kalau tidak salah.

Lalu bagaimana aku menyikapi BB anak-anakku yang turun atau bahkan stuck disitu-situ aja?

1. Bunda harus niat untuk berjuang dan berusaha memberikan asupan gizi yang cukup untuk anak-anak. Dengan cara tidak malas menyajikan/memasak makanan, membuat camilan sehat, memberi tambahan vitamin dan yang pasti lebih bersabar saat mendulang anak :D

2. Berdo'a agar anak-anak senantiasa diberi kesehatan, agar tak mudah sakit, hingga BB anak tidak mengalami penurunan.

3. Menutup telinga bagi orang-orang yang bisanya hanya mengkritik BB anak kita, tapi tidak bisa memberi saran yang baik. Dan gak boleh down saat anak mengalami body shaming atau dibanding-bandingkan dengan teman sebayanya.

4. Tetap semangat Bunda!!!

Sampai sini dulu yaa,, aku berbagi pengalaman tentang pemberian MPASI anak-anakku, walau kurang lengkap karena aku gak berbagi menu MPASI juga, karena udah banyak sekali artikel tentang itu, dan dibuku KIA juga udah ada. Hehehe:D  

By the way, mungkin para pembaca ada pertanyaan lain yang ingin kujawab dan berbagi untuk kalian semua, silahkan tulis dikolom komentar yaa,,, :)

terima kasih :))                                                                                                                                                                                                

Kamis, 03 September 2020

Surat Untuk Bapak

Posted by with No comments


*foto Alm Bapak beserta Ibuk

Tahun ini tepatnya tanggal 10 bulan September, aku beserta keluarga besar memperingati 1000 hari meninggalnya Alm Bapak. Menurut tradisi, ini tahun terakhir peringatan mengenang almarhum dengan kegiatan do'a bersama membaca surat yaasin dan tahlil, semoga Alm Bapak diterima disisiNya, diampuni dosanya, dan diterima segala amal ibadahnya. Aamiin.. :)


Hari ini aku mau menulis kenangan bersama Bapak, sebelum Bapak menghembuskan nafas terakhirnya di tanggal 22 Desember 2017 silam, setelah sebelumnya aku menggelar acara selapanan anak kedua-ku, si Galang..


Setelah hampir 3 tahun kepergian Bapak, aku tak pernah sekalipun ingin mempublish kisah duka ini,  sampai saatnya kini aku merasa, sekarang adalah waktu yang tepat, dengan alasan aku sudah siap dan inshaAllah aku sudah kuat berbagi cerita yang selama ini hanya kusimpan dan tak sanggup untuk aku ketik menjadi sebuah cerita. Jujur ini gak mudah, sekalipun hanya modal jari, karena tiap kali aku mengetik, ada perasaan gemuruh, tetesan air mata, dan berakhir dengan cerita yang tak pernah bisa kutuntaskan. Tapi kali ini aku sudah memantapkan hati, bahwa aku mampu menulis kisah beliau yang saat ini hanya bisa kukenang. Untukmu.. Bapakku..


Saat itu usiaku masih 6 tahun, Bapak memakaikan sepatu baru warna merah muda di hari pertama aku masuk sekolah TK. Sayangnya, sepatu baru itu kebesaran, longgar dikaki mungilku. Aku merengek manja, lalu bapak mengambil beberapa kertas koran, ia sobek dan ia bentuk seperti bola bekel, lalu ia masukkan ke ujung dalam sepatuku, mengganjal sepatuku yang longgar itu, tidak hanya itu, Bapak juga yang selalu memakaikan aku seragam sekolah, mengajari menulis, membaca dan berhitung. Semua pelajaran yang aku kurang mengerti selalu aku tanyakan kepada beliau. Maklum karena Ibuku hanya lulusan SD yang tak begitu paham materi pelajaran disekolah, sedang Bapak putus sekolah dari PGA (Pendidikan Guru Agama) sederajat SMA kata beliau, karena dulu terhalang masalah ekonomi saat Kakekku meninggal dunia. Tapi aku salut Bapakku punya pengetahuan luas, karena beliau gemar membaca, dari buku kisah nabi, buku tafsir Al Qur'an atau buku pelajaranku hehe, dan beliau juga gemar nonton berita di tv, apalagi yang berbau politik. Sampai beliau hafal nama-nama menteri beserta jabatannya. Keren gag tuh?? Beliau humble dengan semua orang, punya banyak kenalan sana sini, karena notabene Bapak adalah seorang makelar hihihi. Wajib punya banyak channel yaa :D dari berjualan motor, rumah, tanah, dagang burung, dan dagang sepatu sandal (yang tempat usahanya pernah direlokasi PEMDA) pernah ia lakoni. Kadang aku juga diajak kerumah salah satu konsumen atau ke kantor hanya untuk menemani Bapak dan kliennya bahas harga yang deal atau hanya sekedar negosiasi saja. Entah motivasinya apa, tapi aku jadi sedikit tau dan belajar bisnis marketing sih :D . Aku ingat dulu pernah diajak ke kantor Indom**co buat mempromosikan tanah orang untuk dibuat lahan minimarket, tapi aku lupa itu sampai 'gol' atau gag, yang kuingat aku bisa tau kantor-kantor seperti itu 'isinya' seperti apa :P. Banyak hal yang secara gag sadar Bapak lakuin punya dampak besar bagi aku tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, dari benerin dap air, dari cara maku-maku kayu atau benerin kabel yang putus, cara berkendara motor, cara kredit motor, bayar pajak motor, cara menanam pohon, dll. Semua berkat beliau, sungguh besar jasamu, Pak. Kau lah madrasah pertamaku :'(. Kalau diluaran sana kebanyakan Ibu adalah madrasah pertama bagi seorang anak, lain halnya denganku. Nanti akan kuceritakan di blog aku berikutnya kenapa bisa seperti ini :'(.


Untuk urusan sekolah, Bapak yang selalu andil dalam semua hal. Dari mendaftarkan aku  sekolah, ambil raport, atau kunjungan rutin hampir tiap semester ke kepala sekolah (nego keringanan biaya sekolah :D *Uuppsss wkwkwk ). Jadi Bapak tau bagaimana prestasiku disekolah. Aku pernah rangking 3 saat aku SMA dulu, dan Bapak sebegitu bangganya, sampai-sampai kalau ia kebetulan ngajak main aku kerumah kerabatnya, tak lupa ia selalu membanggakan prestasiku. Katanya aku anaknya rajin, dulu waktu kecil sregep ngaji, walau jarak dari rumah ke tempat ngaji jauh, walau hujan menghadang aku tetep berangkat ngaji. Atau pernah juga tampil teater sampai malam demi karena aku memang suka dunia seni, Bapak rela menemani. Hahaha.. Bukan pamer yaa.. Emang kenyataan aku begitu, anaknya rajin bukan pinter :D pulang sekolah masuk kamar, ngerjakan PR. 


*bersambung dulu ya ceritanya.. 

Jumat, 19 Juni 2020

Aku dan impianku..

Posted by with 3 comments
Menulis (lagi)

Dua hari yang lalu aku nonton film yang sangat menarik, yang mampu menggugahku untuk menulis lagi setelah sekian lama fakum karena kesibukan mengurus rumah dan anak-anak, seharusnya sih ada lah waktu santai yang bisa dimanfaatin untuk menulis, karena nonton film drakor aja aku mampu dan bisa aku 'tamatin' hanya dalam 3 hari :D berarti emang akunya yang belum niat nulis kali yaa.. Hahaha :D

Film "Trinity The Nekad Traveller" ini aku dapet dari saudara sepupuku yang baru aja nikah awal bulan Juni lalu, pernikahan di masa pandemi covid 19 yang perayaannya begitu berbeda dari yang sudah ia rencanakan, tapi tidak mengurangi esensi dari acara sakral itu sendiri. Masa-masa pandemi yang mengharuskan kita untuk #dirumahaja demi memutus rantai penyebaran virus itu sendiri, membuat aku yang notabene hanya seorang Ibu Rumah Tangga membutuhkan hiburan dirumah, selain mencoba berbagai resep masakan dan kue, aku juga makin rajin nonton film, termasuk film yang udah lama nangkring di Leppi aku lihat lagi,karena benar-benar gak tau mau ngapain, Reina juga libur sekolah kurang lebih hampir 3 bulan.

Aku mau bahas sedikit tentang film yang dibintangi Maudy Ayunda ini, seorang gadis yang selalu ditodong Ayahnya dengan pertanyaan 'kapan nikah?' tapi ia belum mau menikah, karena ia masih ingin memenuhi keinginannya yang ia tulis di sebuah memo kecil yang ia sebut "Bucket List" antara lain : melihat gunung Krakatau, pergi ke Makasar, makan ayam yang baru lahir sehari (aku  lupa nama makannya apa, kalau tidak salah sih Day Oh) di Filipina, bahkan ingin nongkrong bersama idolanya (Tompi) ia masukkan dibucket list tersebut, dan beberapa keinginan lainnya sih, intinya semua tentang rencana perjalanan liburan. Tapi suatu hari ia sadar, kalau bucket list itu membuat dirinya menjadi pribadi yang egois, karena telah mengabaikan keinginan orang tuanya yang ingin segera menimang cucu, dan juga karena telah mengabaikan keinginan sahabatnya untuk pergi wisata ketempat yang mereka mau hanya karena ingin mengabulkan semua keinginan Maudy yang berperan sebagai "Trinity" ini.

Film ini dibuat berdasarkan kehidupan nyata penulis buku, novel dan blog, itu yang membuat aku tertarik dan tergugah sejauh ini untuk rajin menulis lagi :)). Yang awalnya ia seorang pekerja kantoran berani resign dari pekerjaan yang membuatnya bisa memenuhi keinginannya berlibur, dari gaji dan cuti yang ia peroleh karena kerja kerasnya demi fokus menjadi travel blogger dan travel writer sampai saat ini. Satu pertanyaan yang diajukan Bu Bosnya saat itu: kamu bisa jalan-jalan kemana aja, gimana caranya? "Nabung sama irit, Bu" jawabnya. Hahaa aku banget ini, yang pengennya bisa jalan-jalan berlibur keluar negri, atau paling enggak keliling Indonesia dulu aja yaa :D tapi minim modal, wkwkwk karena yang kerja hanya suami >,< . Untuk itu demi mensukseskan keinginan pribadi yang menggebu-gebu, harusnya saat ini aku mulai niat menabung, irit, dan kerja (sampingan yaa.. Karena tidak memungkinkan aku bekerja diluar rumah dengan 2 anak yang tidak bisa ditinggal dan tidak bisa dititipin ke siapa saja :P). Semoga ada jalan untuk keinginan yang selalu aku do'akan dan aku impikan. Aamiin.. :))

Kenapa aku ingin pergi ketempat yang tidak pernah kukunjungi?
Karena aku mau, saat aku tua nanti aku bisa mengenang bahwa aku pernah kesini, ketempat ini, bersama ini, disini kita begini dan begitu wkwkwk, Hehe gak gitu juga, tapi lebih karena aku ingin menikmati karya Tuhan untuk menambah rasa syukurku di bumi ini sebelum nantinya aku tiada, menambah keimanan bahwa Allah itu ada, Allah yang menciptakan apa yang ada dibumi untuk kita jaga, untuk kita nikmati dan kita syukuri. Aku juga ingin ketempat yang biasa dijadikan tempat syuting film yang berbau agamis, entah itu masjid, gereja atau rumah ibadah yang mengandung sejarah, itu loh seperti di film Bumi Terbelah Di Langit Amerika, Assalamualaikum Paris, dll.. Ingin menikmatinya langsung bukan hanya  nonton dari film. Oopss!!

Rabu, 12 Februari 2020

Hari Valentine Terindah

Posted by with 4 comments



Hari valentine yang jatuh di tanggal 14 Februari mempunyai banyak sekali kenangan indah, tapi ada satu hal yang selalu kuingat. Surprise kecil tapi berarti besar buatku, mempunyai arti tersendiri dalam memaknai apa itu valentine yang katanya hari kasih sayang.

Dulu, sekitar tahun 2007, aku masih duduk dikelas X di salah satu SMA Favorit dikotaku. Aku ingat betul tepat tanggal 14 Februari aku dikasih kado valentine dari beberapa teman, kado yang gag bisa ketebak, kupikir itu coklat karena hari valentine identik dengan coklat. Tapi setelah ku buka, isi kado itu adalah beberapa buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Aku terharu, rasanya pengen nangis tapi ketahan. Aku cuma bisa berkata terima kasih, tidak banyak yang bisa kusampaikan. Hanya teriring do'a semoga rejeki kalian lancar dan sukses di karier yang kalian pilih nantinya. Terima kasih temanku yang baik, yang sudah mau menyisihkan sebagian uang sakunya demi membeli beberapa buku yang aku belum mampu beli. Terima kasih semoga ALLAH membalas dengan pahala yang berlipat. Aamiin..
Terima kasih karena secara tidak langsung kalian menjadi penyemangat buatku giat belajar :))
Terbukti aku bisa jadi juara kelas, walau hanya bisa nangkring di nomor 3, tapi aku bangga dengan diriku sendiri. Pernah membuat Alm Bapakku bangga mempunyai anak yang bisa dibanggakan. Karena setelah tahu aku dapet rangking 3 dengan membawa amplop yang berisi uang prestasi, apresiasi dari sekolah yang jumlahnya gag sedikit (menurut aku dulu yaa ) aku bisa membeli setrika listrik baru, baju seragamku pun bisa tampil rapi disekolah. Dan itu pertama kalinya aku melihat senyum Bapak sangatlah sumringah. Walau aku belum bisa membahagiakan Bapak sampai Bapak tutup usia, setidaknya aku pernah membuat Bapak bangga memilikiku.
Semoga Bapak tenang ya, Pak.
Semoga dilapangkan kuburnya, semoga diterima amal ibadahnya, semoga diampuni dosa-dosanya.
Aamiin allahumma aamiin..

FYI aja yaa..
Dulunya aku adalah pribadi yang minderan, sampai sekarang sih.
Aku minder bergaul dengan teman yang lebih mampu secara finansial.
Aku yang tiap hari selalu nongkrong diperpus, bukan hal yang aku mau, tapi aku lakukan, dan jadi kebiasaan, pengennya sekarang nongkrong ditoko buku, buat baca-baca aja tapi gag beli wkwkwk. Dan dari situ hobiku mulai terlihat yaitu membacamembaca. Entah membaca novel, komik, buku biografi, dll.
Tiap hari aku selalu ke perpus itu awalnya karena aku gag tau harus ngelakuin apa saat jam istirahat, temanku sibuk keluar kelas pergi ke kantin, ke kopsis, beli jajanan yang mereka mau, tapi aku dengan keterbatasan uang sakuku, aku sadar aku gag bisa seperti mereka yang tiap hari uang sakunya bisa untuk beli jajanan, sedangkan aku harus bisa menabung agar dengan uang saku yang minim itu, gimana caranya bisa beli buku atau fotokopi buku yang belum kupunya. Dan bisa dibilang aku gag jarang jajan gaess :(
Suka sedih kalau ingat masa sekolah.. Pengen nangis :(
Tiap bulan selalu absen diruang TU, bagi anak yang uang SPP nya belum lunas, dan selalu jadi anak yang terdaftar dilist pemberian dana batuan BOS, rasanya malu tapi mau gimana lagi :(
Siswa yang gag punya pandangan mau kuliah kemana, mau ambil jurusan apa T.T
jujur aku pengen nangis!!!
Saat semua temanku bingung ini itu tetek bengek perkuliahan, aku hanya memikirkan bagaimana caranya aku menebus ijazahku?? Dengan cara apa aku melunasi semua tunggakan sekolah? Tapi ALLAH punya kehendak yang luar biasa dibalik ketidakmampuanku, ALLAH selalu mengirim orang baik dihidupku, Pak Muharrom (guru Bahasa Indonesia yang ku kagumi) beliau yang menanggung semua tunggakanku, entah dari mana, entah dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau dengan uang pribadi beliau. Yang jelas saat pengambilan ijazah, aku tak ikut hadir, aku hanya dapat kabar dari temanku bahwsanya aku disuruh menghadap beliau. Aku beranikan diri bertemu beliau, sesampainya disekolah aku hanya disuruh tanda tangan beberapa berkas, lalu diberinyalah aku map yang berisi ijazah SMA ku.
Ya ALLAH.. Rasanya terharu, diperjalanan pulang naik angkot tidak berhenti-hentinya aku bersyukur.
Terima kasih kau telah memberi kuasaMu melalui orang baik disekelilingku.
Untuk Alm