Usaha Dan Do'a Yang Membuahkan Hasil
Assalamualaikum pembaca setia diary-ku 😍 sebelum aku cerita, aku mau ngucapin selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan ya,, semoga kalian sehat-sehat selalu, lancar puasanya, dan semoga bulan Ramadhan tahun ini membawa berkah bagi kita semua. Aamiin... 👼
Kali ini aku mau berbagi cerita mengenai up and down nya hidupku, kalau dilihat dari segi ceritanya ini akan mengerucut kemasalah finansial keluarga sih. Sapa tau ada pembaca disini yang lagi down, mungkin nanti setelah kalian baca cerita ini ada manfaat yang bisa kalian ambil dan ada hikmah yang bisa kalian petik, semoga yaa.. Hehehe 😁 Sapa tau juga ini akan naikin mood kamu supaya lebih bersemangat lagi menjalani lika-liku kehidupan Hahaha 😄.
Langsung aja aku cerita yaa, sesuai judulnya ini akan lebih berterima kasih sama Allah dan kepada pemerintah sih ☺ sebelum aku cerita masalah yang kualami baru-baru ini, sebenernya ada cerita yang lebih kelam dari ini, yaitu saat kita baru pulang dari luar daerah karena ada kepentingan keluarga, kita dihadapkan dengan satu peristiwa terpelik dalam hidupku, suami harus kehilangan mata pencahariaan utamanya, saat itu kita gak tau mau minta tolong siapa dan kita gak punya tabungan sepeserpun. Sedih gak tuh? mana lagi kita punya tanggungan biaya rumah, maklum rumah masih milik bank alias kredit. Tapi aku gak akan bahas masalah yang sudah aku lalui itu yaa dears, aku mau fokus cerita masalah yang baru aku alami aja, karena langkah-langkah yang aku lakukan saat tersandung masalah pelik yang dulu dan sekarang kurang lebih hampir sama. Cuma bedanya dulu kita dapet pinjaman dari saudara dan yang sekarang dapet hadiah dari Allah lewat perantara kartu prakerja. Alhamdulillah..
Bulan Januari lalu, aku dapat kabar dadakan dari kakakku, kalau sekolah dasar swasta yang nantinya jadi tempat menempuh pendidikan dasarnya Reina sudah buka pendaftaran murid baru. Kenapa sih aku milih Reina disekolah tsb? karena banyak alasan yang mendasari terutama karena aku gak punya kendaraan lain selain yang dipakai suami kerja, jadi aku gak bisa antar jemput Reina ke sekolah. karena daerah SD itu dekat dengan rumah ibuku, Aku gak perlu lagi Gojek atau repot kalau Reina pulang sekolah dan Ayahnya berhalangan jemput, Reina bisa mampir kerumah neneknya dulu. Dan lagi karena itu adalah SD dimana Bundanya pernah sekolah dulu, yang notabene adalah sekolah yang diimpikan buat anak-anaknya kelak wkwkw.. sebenarnya bisa aja sih ke sekolah negri yang gak terlalu banyak mengeluarkan biaya, tapi point pertama itu tadi, aku gak bisa antar jemput Reina karena keterbatasan yang ku punya.
Singkat cerita, masuk disekolah swasta membutuhkan biaya lebih mahal daripada sekolah negeri, kalau dihitung-hitung jumlahnya hampir 5 juta (ini di sekolah pilihanku yaa..) diluar sana bahkan ada yang hampir 8-10 jutaan. Tapi disekolah ini biayanya masih bisa dicicil selama 6 bulan sebelum anak-anak masuk sekolah. Alhamdulillah sekali beban pikiran sedikit berkurang. Eh tapi,, aku kan gak punya tabungan sama sekali, yaaa.. sama aja bohong kan? masih aja jadi pikiran tiap harinya, apalagi yang kerja dan punya penghasilan tetap hanya pihak suami, apa gak makin puyeng mikirnya. Dibulan Januari kita hanya bayar uang pendaftaran aja sebesar Rp 200.000, lalu dibulan Februari kita diwajibkan membayar DP uang pangkal sebesar Rp 1.000.000, dari sini nih udah mulai gag asik, mana uang pendapatan berkurang saat memasuki bukan Februari, bisa dilihat dari jumlah harinya hanya ada 28 hari belum lagi masih dapat jatah hari libur perminggunya 4 hari, makin mengurangi pendapatan suami karena gaji sesuai jam kerja. Kita berdua semakin putar otak, gimana caranya bisa dapet penghasilan lain, semua pekerjaan kita lakuin, tapi lebih ke jual jasa, karena kita gak punya modal buat jualan, jadi kita pilih jual jasa buat dapetin uang. Dari kita buka jasa laundry yang bermitra dengan teman, kita bikin jasa lukis karena suami ahlinya dibidang tsb, aku juga jual jasa bikin makanan dan kue dengan sistem PO biar sedikit mengurangi kemubadziran beli bahan berlebihan dan tak terpakai. Alhamdulillah di bulan Februari target buat bayar uang pangkal udah terkumpul, tinggal bulan berikutnya untuk bayar uang seragam dan uang buku dengan total biaya Rp 2.250.000 dan dibulan Juli masih harus melunasi uang pangkal dan uang kegiatan sebesar Rp 1.500.000. makin runyam pikiran tapi kita lebih ke pasrah sama Allah, inshaAllah akan diberi kemudahan, disamping melakukan usaha yang kita bisa, aku dan suami menerapkan puasa senin - kamis lagi untuk mengurangi budget beli makanan plus ngejar biar dapet pahalanya juga Hehee 😁 selain itu kita juga lebih banyak meminta dihadapan Allah dengan cara melakukan sholat Tahajud dan sholat Dhuha. Kuharap bukan hanya diwaktu susah aja ingetnya sama Allah, tapi dikala senangpun harus selalu berserah dan memperbaiki kualitas diri setiap harinya. Tapi dari sana akan timbul suatu kebiasaan baik nantinya, kita akan terbiasa melakukan apa yang menjadi kebiasaan dan merasa gak tenang kalau gak melakukan kegiatan itu :). Aku juga kasih pengertian sama anak-anak kalau kita sekarang wajib hemat dulu ya, biasanya aku suka sekali belikan anak-anak jajanan saat Ayah libur kerja, kita nyenengin anak-anak pergi ke Mall nyobain cemilan ini itu. Alhamdulillahnya anak-anak paham, sebenernya anak-anak gag ke Mall pun udah seneng asal dia pindah main 😂, biasanya tiap hari dirumah dengan rutinitas yang sama, mereka akan bosan, akhirnya tiap minggu aku bawa anak-anak kerumah neneknya, karena disana banyak temannya dan permainannya variatif, mereka bisa main sesuka hati tanpa dicariin Bundanya 😋.
Karena aku suka curcol lewat update status di WA, ada kawan lama dan sepupuku yang koment dan kasih kabar, katanya program kartu prakerja dibuka lagi di awal tahun, sebenernya aku udah ikutan dari gelombang 9 sampai gelombang 12 tapi gag pernah lolos, enggak tau deh karena apa, mungkin karena memang belum rejekinya. Darisana mungkin aku bisa dapat tambahan biaya ditengah kesempitan rejekiku, Awalnya aku nyoba buat daftar digelombang ke-12 , tapi ternyata pas pengumuman aku dinyatakan tidak lolos, dari situ aku sudah mulai menyerah, karena dari dulu aku kalau ikut arisan atau hal semacamnya gak pernah beruntung. Ya sudah aku gak berharap banyak dari program pemerintah itu, mungkin aku disuruh lebih berusaha lagi, aku konsiten untuk terus berserah diri sama Allah, percaya bahwa pertolongan Allah itu nyata selama kita mau berusaha dan berdo'a. Karena di Al qur'an surat Ar Ra'd ayat 11 (ini aku googling dulu yaa, kan gag mungkin aku ingat hal ginian, ini pelajaran agama kelas berapa dah lupa!, karena aku pernah tau tapi takut salah kasih info, jadi wajib hukumnya aku googling untuk mencari tau ☺) dijelaskan Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sebelum kaum itu mengubahnya.
Di gelombang ke-12 aku sudah gagal, dan untuk ikut pendaftaran di gelombang berikutnya, rasanya aku males sekali, takut gagal lagi. Tapi karena udah didesak sama sepupuku, jadi aku nyoba daftar lagi, berharap kali ini membuahkan hasil. Dan alhamdulillahnya, saat pengumuman kelolosan, aku dinyatakan lolos di gelombang ke- 13. Rasanya kayak dapet uang kaget gitu hahaha 😁😂. Tapi gak sampai sana aja perjuanganku, ternyata masih ada ujian berikutnya, sebelum mendapatkan dana insentif dari pemerintah sebesar Rp 600.000 tiap bulannya selama 4 bulan berturut-turut, aku masih harus menyelesaikan pelatihan. Aku memilih membeli pelatihan di Tokopedia, tapi saat proses pembelian pelatihanku mengalami masalah saat transaksi, jadi aku harus menunggu sekitar semingguan lebih untuk refund dana dan melakukan transaksi pembelian lagi, itu artinya pencairan dana insentifku semakin lama, gak cuma saat pembelian aja aku mengalami masalah, tapi saat proses pelatihanpun aku mengalami kendala membagi waktu antara mengurus pekerjaan RT dan fokus sama pelatihan, karena pelatihan yang aku pilih sangat sulit, mulai dari segi materi ekonomi bisnis sampai pas uji kompetensi soalnya sulit, maklum aku anak IPA tapi suka pelajaran IPS, kupikir aku bakal gampang menyerap ilmunya, gak taunya ilmu ekonomi sangat tidak mudah dimengerti wkwkwk. Beruntungnya aku masih bisa lulus dengan nilai mepet passing grade, gag apa-apalah daripada harus mengulang ujian lagi, yang penting lulus dan dapat sertifikat, hingga akhirnya jadwal pencairan dana insentifku bisa rilis dan bisa dicairkan.
Alhamdulillah, diakhir bulan Maret lalu dana insentif pertamaku cair, kini aku bisa nabung untuk melunasi uang masuk sekolahnya Reina. Alhamdulillah.. terima kasih ya Allah, terima kasih juga untuk pemerintah yang sudah kasih program kartu prakerja, terima kasih untuk my suport sistem, temen- temen dan juga sepupuku udah kasih info terkait kartu prakerja. Dan terakhir, terima kasih untuk suami dan anak-anakku sudah mau berjuang bersama untuk bisa bertahan, masih banyak masalah lain yang nantinya akan kita lalui, semoga kita selalu kuat dan kita bisa terus berpegang tangan, berpelukan menghadapi hari esok yang akan tiba.
Aku kasih quote yang aku suka, buat kalian yang lagi terpuruk, masalah bukan hanya tentang uang, tapi semoga ini bisa kasih kamu sedikit semangat yaa,, : "Hai masalah besar, aku punya Allah Yang Maha Besar".
Semangat dears 🥰💪