Rabu, 12 Februari 2020

Hari Valentine Terindah

Posted by with 4 comments



Hari valentine yang jatuh di tanggal 14 Februari mempunyai banyak sekali kenangan indah, tapi ada satu hal yang selalu kuingat. Surprise kecil tapi berarti besar buatku, mempunyai arti tersendiri dalam memaknai apa itu valentine yang katanya hari kasih sayang.

Dulu, sekitar tahun 2007, aku masih duduk dikelas X di salah satu SMA Favorit dikotaku. Aku ingat betul tepat tanggal 14 Februari aku dikasih kado valentine dari beberapa teman, kado yang gag bisa ketebak, kupikir itu coklat karena hari valentine identik dengan coklat. Tapi setelah ku buka, isi kado itu adalah beberapa buku LKS (Lembar Kerja Siswa). Aku terharu, rasanya pengen nangis tapi ketahan. Aku cuma bisa berkata terima kasih, tidak banyak yang bisa kusampaikan. Hanya teriring do'a semoga rejeki kalian lancar dan sukses di karier yang kalian pilih nantinya. Terima kasih temanku yang baik, yang sudah mau menyisihkan sebagian uang sakunya demi membeli beberapa buku yang aku belum mampu beli. Terima kasih semoga ALLAH membalas dengan pahala yang berlipat. Aamiin..
Terima kasih karena secara tidak langsung kalian menjadi penyemangat buatku giat belajar :))
Terbukti aku bisa jadi juara kelas, walau hanya bisa nangkring di nomor 3, tapi aku bangga dengan diriku sendiri. Pernah membuat Alm Bapakku bangga mempunyai anak yang bisa dibanggakan. Karena setelah tahu aku dapet rangking 3 dengan membawa amplop yang berisi uang prestasi, apresiasi dari sekolah yang jumlahnya gag sedikit (menurut aku dulu yaa ) aku bisa membeli setrika listrik baru, baju seragamku pun bisa tampil rapi disekolah. Dan itu pertama kalinya aku melihat senyum Bapak sangatlah sumringah. Walau aku belum bisa membahagiakan Bapak sampai Bapak tutup usia, setidaknya aku pernah membuat Bapak bangga memilikiku.
Semoga Bapak tenang ya, Pak.
Semoga dilapangkan kuburnya, semoga diterima amal ibadahnya, semoga diampuni dosa-dosanya.
Aamiin allahumma aamiin..

FYI aja yaa..
Dulunya aku adalah pribadi yang minderan, sampai sekarang sih.
Aku minder bergaul dengan teman yang lebih mampu secara finansial.
Aku yang tiap hari selalu nongkrong diperpus, bukan hal yang aku mau, tapi aku lakukan, dan jadi kebiasaan, pengennya sekarang nongkrong ditoko buku, buat baca-baca aja tapi gag beli wkwkwk. Dan dari situ hobiku mulai terlihat yaitu membacamembaca. Entah membaca novel, komik, buku biografi, dll.
Tiap hari aku selalu ke perpus itu awalnya karena aku gag tau harus ngelakuin apa saat jam istirahat, temanku sibuk keluar kelas pergi ke kantin, ke kopsis, beli jajanan yang mereka mau, tapi aku dengan keterbatasan uang sakuku, aku sadar aku gag bisa seperti mereka yang tiap hari uang sakunya bisa untuk beli jajanan, sedangkan aku harus bisa menabung agar dengan uang saku yang minim itu, gimana caranya bisa beli buku atau fotokopi buku yang belum kupunya. Dan bisa dibilang aku gag jarang jajan gaess :(
Suka sedih kalau ingat masa sekolah.. Pengen nangis :(
Tiap bulan selalu absen diruang TU, bagi anak yang uang SPP nya belum lunas, dan selalu jadi anak yang terdaftar dilist pemberian dana batuan BOS, rasanya malu tapi mau gimana lagi :(
Siswa yang gag punya pandangan mau kuliah kemana, mau ambil jurusan apa T.T
jujur aku pengen nangis!!!
Saat semua temanku bingung ini itu tetek bengek perkuliahan, aku hanya memikirkan bagaimana caranya aku menebus ijazahku?? Dengan cara apa aku melunasi semua tunggakan sekolah? Tapi ALLAH punya kehendak yang luar biasa dibalik ketidakmampuanku, ALLAH selalu mengirim orang baik dihidupku, Pak Muharrom (guru Bahasa Indonesia yang ku kagumi) beliau yang menanggung semua tunggakanku, entah dari mana, entah dari dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) atau dengan uang pribadi beliau. Yang jelas saat pengambilan ijazah, aku tak ikut hadir, aku hanya dapat kabar dari temanku bahwsanya aku disuruh menghadap beliau. Aku beranikan diri bertemu beliau, sesampainya disekolah aku hanya disuruh tanda tangan beberapa berkas, lalu diberinyalah aku map yang berisi ijazah SMA ku.
Ya ALLAH.. Rasanya terharu, diperjalanan pulang naik angkot tidak berhenti-hentinya aku bersyukur.
Terima kasih kau telah memberi kuasaMu melalui orang baik disekelilingku.
Untuk Alm